Saturday, March 03, 2007

Meaningful Celebration

Text by : Sri Dewi Susanty/JiwaFoto
Photo by : Toto Santiko Budi/JiwaFoto

Tahun 2005 akan berakhir dalam waktu hitungan jam. Mungkin Andapun sedang merencanakan sesuatu untuk menutup tahun ini. Jika biasanya di penghujung tahun Anda biasa me-review hidup Anda dalam waktu satu tahun ke belakang, maka tahun ini saya ingin mengajak Anda untuk me-review arti perayaan tahun baru yang pernah Anda lalui di sepanjang hidup Anda.

Menjelang tahun baru, biasanya tempat-tempat hiburan mempromosikan dan mengagendakan acara-acara menggiurkan yang bisa Anda nikmati bersama teman atau pasangan Anda. Anda tinggal memilih menunggu detik-detik terakhir itu dengan hang out bersama teman-teman Anda di café, mengikuti outing atau outbound yang diadakan oleh kantor Anda, melamar pasangan Anda di restoran romantis, ber-pajama party sambil menonton film komedi di kamar hotel, menonton konser, atau berlibur ke luar kota, bahkan juga ada yang memilih untuk menikah !

Namun tak sedikit pula dari Anda yang lebih memilih merayakan tahun baru dengan sesuatu yang lebih bermakna ; seperti membuat garden party dengan tetangga (yang selama ini Anda tak punya waktu untuk sekedar untuk mengobrol), atau berkumpul bersama keluarga besar Anda, atau bersama sesama anggota milis yang Anda ikuti berinisiatif untuk membagi-bagikan sedikit penghasilan Anda kepada orang tak mampu, atau merayakannya bersama anak-anak yatim di panti asuhan.

Tahun baru bagi pedagang kecil adalah waktunya mereka untuk meraup sedikit keuntungan dengan menjual terompet dan pernak-pernik pesta. Tahun baru bagi pengemis anak-anak di jalanan adalah waktunya mereka untuk tertawa penuh keceriaan menikmati kembang api dan mendengar maraknya suara terompet di kawasan Monas. Tahun baru juga berarti kesempatan pedagang minuman untuk menjajakan dagangan mereka lebih banyak kepada orang-orang yang merayakan tahun baru di kawasan Monas maupun Ancol. Tahun Baru bagi masyarakat menengah ke bawah bisa berarti larut berjoget bersama dalam pertunjukan konser dangdut di TMII.

Sayangnya di negara kita, tidak ada perayaan tahun baru khusus yang diadakan pemerintah bagi masyarakatnya seperti yang berlaku di negara-negara lain. Pemerintah kota negeri ini mungkin masih terlalu sibuk dengan urusan-urusan penting mereka daripada sekedar membuat sebuah acara yang bisa dinikmati oleh masyarakat kebanyakan (yang juga butuh hiburan) di kota metropolitan Jakarta ini. Masyarakat masih mengandalkan acara-acara tahun baru yang disuguhkan oleh televisi, murah meriah dan menghibur.

Mengakhiri tahun 2005, dunia juga mengenang peristiwa satu tahun tsunami yang melanda Asia. Akibat yang ditinggalkan walau telah satu tahun berlalu, masih meninggalkan duka yang mendalam, dan masih terus membutuhkan bantuan dan dukungan moril Anda untuk membangun kembali negeri Serambi Mekkah.

Bagi sebagian Anda, Tahun Baru bisa juga berarti menyendiri dan berkontemplasi sejenak, mengingat peristiwa baik dan buruk apa saja yang telah terjadi di hidup Anda, mengambil makna, atau mendokumentasikannya ke dalam buku harian atau laptop Anda. Atau bahkan sekedar membaca buku dan mendengarkan musik di rumah.

Apapun acara yang Anda pilih untuk merayakan Tahun Baru, sisihkan sedikit waktu Anda untuk bersyukur. Di sela-sela kesibukan Anda me-review target pribadi dan perusahaan Anda, sisihkan sedikit Anda untuk berbuat kebaikan kepada sesama.

Starting from this incoming new year 2006 !


*for Contents, a Jakarta ifestyle magazine

No comments: