Saturday, April 28, 2007

Puisi: Akankah ia ... ?

Di dalam penat senang ku terpaku
ingatan pun kembali berpulang
melanglang jauh
dan mendarat ke sebuah dunia kecil
dalam dimensi ruang dan waktu yang membeku

20 tahun diriku menempa di sana
selalu kuingin berbalik
menghirup kembali masa lalu
keindahan masa kecil di tanah rencong

Berkian kali hati terasa bergelisah
akankah ia masih sama ?
setelah garis Tuhan lewat tsunami-Nya
menyapu segala kenangan dan kebanggaan

Akankah ia masih sama ?
ketika berjuta tangan seolah tampak begitu perduli dengannya ...
ke mana mereka selama ini ?
ketika berjuta otak berlomba menjadikannya sebuah proyek citra ?
baru mereka berbondong datang

Mungkin ku terlalu takut untuk membuka mata
takut mendapati dia
tlah menjadi asing ...
seperti diriku, yang juga tlah berubah
di kota yang penuh dengan
keinginan untuk menjadi sama dengan yang lain ...

Puisi: Jakarta … (Untuk Kesekian Kalinya)

Sebuah dimensi
Di mana waktu menjadi sangat tak berarti, sekaligus menjadi begitu berarti

Black hole …
Kau bisa melihat pusarannya, dengan aliran waktu yang semakin cepat di tengahnya …
Dan kau bisa tersedot ke dalam
Masuk ke sebuah ruang lain
ATAU HILANG ?!? (secara harafiah)
KEHILANGAN DIRIMU SENDIRI ?!

Jakarta tak membiarkan seseorang kesempatan untuk meresapi cinta
Untuk mengendapkan sakit hati
Untuk termehek-mehek akan kasmaran yang amat sangat
Untuk menjadi pujangga …

Jakarta memberikan kesempatan manusianya
Untuk … MENGALAMI

Dan beruntunglah sekian orang yang mau dan sempat …
Memperlambat apa yang berlalu sangat cepat
Menghayati apa yang dialami dengan instan
Melihat kembali ke belakang
Memporak-porandakan kembali segala peristiwa
Untuk menemukan sebuah inti
Untuk mengerti makna

BUKAN … BERLALU … BEGITU … SAJA …

Monday, April 02, 2007

ETESP-24 Kabupaten Information Sheet



Content by : Sri Dewi Susanty/ETESP-24
Design by : Ganni Ramadian Mulya/ETESP-24