Tuesday, May 01, 2007

ETESP-24 Rider; Bersepeda-wisata di Negeri Serambi Mekah


Bekerja di perantauan memang kerap membuat para pelakonnya menjadi kreatif untuk melakukan kegiatan sebagai pembunuh waktu dan pelepas kejenuhan. Salah satunya adalah dengan bersepeda. Mulai dari keinginan berhemat dalam transportasi sehari-hari, kemudian berlanjut memperkenalkan gaya hidup “bike to work”, sampai pada akhirnya tercetus ide untuk mendirikan sebuah komunitas sepeda.


ETESP-24 Rider adalah sebuah komunitas bersepeda yang didirikan oleh para konsultan yang sedang bekerja pada salah satu proyek bantuan untuk Aceh dari sebuah lembaga donor Asia di Banda Aceh. Selama bertugas di negeri Serambi Mekah ini, mereka mencoba memanfaatkan waktu luang dan mengeksplorasi keindahan alam Aceh dengan tur perjalanan wisata ke beberapa tempat menarik.

Sebelum melakukan tur, diperlukan persiapan yang matang dalam hal kelengkapan dan keamanan bersepeda (sarung tangan, helm, pompa ban portable, ban dalam cadangan dan P3K), stamina, juga persiapan mempelajari medan perjalanan. Dikarenakan sebagian besar anggota dari komunitas ini juga tergabung dalam unit sistem informasi geografi, maka mempelajari dan menganalisa peta sebelum melakukan perjalanan adalah salah satu bagian persiapan tersendiri.

Berbagai rute dan tempat wisata di Banda Aceh telah ditelusuri, seperti Mata Ie (mata air), sungai di bawah batu, menyusuri pantai Lhok Nga, berlanjut menikmati keindahan pantai Lampuuk dan singgah sejenak untuk memberikan doa kepada korban tsunami di monumen kuburan massal.


Rekor terbaru yang dicapai adalah perjalanan ke P.Sabang, menyeberang dengan menggunakan kapal ferry dari pelabuhan Ulee Le. Bersama dengan anggota Aceh Bicycle Community, target utama perjalanan ini adalah menuju KM 0 Indonesia. Tur Sabang dimulai dari pelabuhan Balohan kemudian melewati Danau Aneuk Laot, menikmati terbenamnya matahari di Pantai Mesra. Rute perjalanan di P.Sabang yang kebanyakan menanjak sampai kemiringan hampir 45 derajat merupakan tantangan tersendiri.

Banda Aceh semakin hari semakin padat kendaraan, kian macet dan berpolusi. Bersama dengan komunitas Aceh Bicycle Community, ETESP-24 Riders turut aksi dalam memperingati Hari Bumi 22 April lalu, mengkampanyekan “Ta 'Ek Itangeen Peuseulamat Bumoe Geutanyoe” (Bersepeda Bersama Menyelamatkan Bumi Kita). Sebuah semangat yang perlu diperjuangkan agar masyarakat Aceh tetap bisa menghirup udara segar di pagi hari dan menghargai keindahan alamnya.

Teks oleh : Sri Dewi Susanty
Foto oleh : dokumentasi ETESP-24 Riders

*untuk Jurnal Nasional, edisi Sabtu, 5 Mei 2007

No comments: